Friday, November 20, 2009

Hari 27: “Kasih itu memberi semangat (encourages)”

Hari 27: “Kasih itu memberi semangat (encourages)”
1. Mazmur 25:20
a. Pernikahan memiliki cara untuk merubah pandangan kita. Jika kita berharap pasangan kita dapat memenuhi semua kebutuhan kita dan membuat kita bahagia, kita akan selalu kecewa. Lain jikalau kita mulai mengerti pasangan kita itu juga manusia yang bisa lupa, dan mungkin kurang perhatian; kita tidak lebih mudah kecewa, dan malahan akan sangat senang ketika mereka menunjukkan kasih. Oleh karena itu, perlu adanya transisi dari ‘harapan/ekspektasi’ menuju pemberi semangat. Kasih berpusat pada tanggung jawab diri dan memperbaiki diri daripada menuntut kepada pasangan kita.
b. Tuhan memberikan ilustrasi dimana seseorang yang melihat ‘selumbar’ pada saudaramu, namun tidak melihat ‘balok’ dimatamu (Matius 7:4-5). Apakah pasanganmu merasa terintimidasi karen tuntutan2mu, dan mereka lebih merasakan ketidakpuasanmu daripada penerimaanmu? Mungkin kamu merasa pernikahan perlu kedua belah pihak untuk berusaha, dan tentunya kamu berhak untuk mengungkapkan apa yang pasanganmu dapat perbaiki? Masalahnya adalah orang tidak selalu dapat bereaksi secara objectif, dan mudah untuk mengambil masalah ini kedalam hati.
c. Kasih tidak membuat pasanganmu untuk memberontak, namun memberi ruangan agar mereka dapat menjadi diri mereka sendiri. Kamu tidak akan memaksakan karaktermu yang mungkin punya tujuan yang jelas dalam segala sesuatu, karena sadarlah bahwa pernikahan adalah hubungan yang harus dinikmati. Kau beri mereka semangat, bukannya melemahkan semangat mereka. (Yesaya 35:3, 1 Tesalonika 5:11,14) . Jikalau pasanganmu berkata lebih dari 1 kali bahwa dia merasa terbeban olehmu, kau harus mengambil kata mereka dengan serius. Ambillah suatu tekad untuk melepaskan tuntutan yang tidak masuk akal, dan menjadi penyemangat baginya.
2. HILANGKAN RACUN DARI TUNTUTAN YANG TIDAK MASUK AKAL DALAM RUMAHMU. PIKIRKAN 1 AREA DIMANA PASANGANMU BERKATA KALAU KAU MENUNTUTNYA BERLEBIHAN, DAN BILANG PADA MEREKA KALAU KAU MEMINTA MAAF KARENA TUNTUTAN TERSEBUT. BERJANJILAH PADA MEREKA BAHWA KAU AKAN MENGERTI DAN YAKINKAN MEREKA AKAN KASIHMU YANG TANPA SYARAT.
3. Ketika kau menuntut hal2 yang susah pada pasanganmu yang membuatnya tidak termotivasi untuk melakukannya, apakah yang hal tersebut berbicara tentang dirimu? Adakah cara yang lebih baik untuk mengatasi situasi ini?

No comments:

Post a Comment