Wednesday, November 25, 2009

Hari 32: “Kasih itu memenuhi kebutuhan seks (meets sexual needs)”

Hari 32: “Kasih itu memenuhi kebutuhan seks (meets sexual needs)”
1. 1 Korintus 7:3
a. Banyak orang berpikir bahwa Alkitab berbicara tentang seks itu sebatas kapan untuk tidak melakukannya, dan dengan siapa tidak seharusnya melakukannya. Padahal, sebenarnya Alkitab berbicara lebih dari itu. Kidung Agung sebagai contoh, itu sebetulnya menunjukkan hubungan seks suami istri dalam bentuk puisi. Seks adalah satu bagian dari pernikahan, namun dikala salah satu pihak menganggap kebutuhan ini lebih dibanding dengan pasangannya, kesenjangan ini bisa berbahaya bagi kesatuan pernikahan kalian.
b. Prinsip Alkitabiah dalam pernikahan dimulai dengan Adam dan Hawa, dimana oleh kesatuan yang sedemikiannya, mereka menjadi satu tubuh (Kejadian 2: 18,24), dan dimana ranjang pernikahan haruslah suci karena pengalaman ini tidak boleh dibagikan pada orang lain (Ibrani 13;4). Supaya kita tak terdorong oleh keinginan untuk selingkuh, makanya Tuhan memberikan konsep kesatuan pada kita, dimana tubuh kita bukan milik kita saja, namun juga pasangan kita (1 Korintus 7:4).
c. Jangan gunakan seks sebagai hal untuk bernegosiasi. Jikalau kebutuhan seks-mu dihalangi / kamu yang menghalangi kebutuhan seks pasanganmu, rencana Tuhan adalah agar kamu bertemu ditengah2nya dengan kasih. Semua unsure2 dari tantangan kasih ini seperti sabar, baik, pengertian, semuanya memainkan peran untuk keintiman seksmu. Ketika kasih Kristus sebagai dasar pernikahanmu, kehidupan seksmu akan dapat dinikmati di level yang dunia ini tak pernah tahu. Gunakan tubuhmu untuk memuliakan Dia (1 Korintus 6:20).
2. JIKALAU MUNGKIN, BERINISIATIF UNTUK BERHUBUNGAN SEKS PADA PASANGANMU HARI INI. LAKUKAN DENGAN CARA YANG MENGHARGAI APA YANG PASANGANMU PERNAH KATAKAN (JUGA YANG SECARA TIDAK LANGSUNG) MENGENAI APA YANG MEREKA BUTUHKAN DARI KAMU SECARA SEKS. MINTALAH PADA TUHAN UNTUK MEMBUAT PENGALAMAN INI MENYENANGKAN BAGI KALIAN BERDUA DAN SEBAGAI JALAN UNTUK KEINTIMAN YANG LEBIH LAGI.
3. Apakah ini pengalaman yang menyenangkan bagimu? Jikalau ini tidak seperti yang kau harapkan, apa yang kau pikirkan sebagai penyebabnya? Apakah kamu udah doakan hal ini? Jikalau ini benar2 berkat bagi kalian berdua, apa yang bisa kau pelajari tentang ini untuk masa mendatang?

No comments:

Post a Comment